BEST PRACTICE
“PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBIASAAN”
(MENDULANG PRESTASI BERKAT PEMBIASAAN BIDANG KEAGAMAAN , ICT. DAN BAHASA ASING)
Oleh :
Fathul Qorib, S.Ag.,M.Pd.I.
NIG. 1650521447
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GRESIK
SD NU AL ISTIQOMAH
CAPUREJO PANCENG GRESIK
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
- Identifikasi Masalah
Undang-undang Dasar 1945 pasal 31, mengammanatkan bahwa pembangunan
nasional di bidang pendidikan adalah sebuah upaya dalam rangkah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia untuk mewujudkan
masarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 yang memungkinkan warganya
mengembangkan diri sebagai manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan pembangunan nasional
di bidang pendidikan dibutuhkan karakter pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, budaya, penguasaan bahasa, dan
pembiasaan memberikan tauladan yang mengesankan bagi warga sekolah dan
masyarakat sekitar.
Dalam Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II pasal 3 dijelaskan bahwa: "Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangkah mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Supaya pendidikan dapat menyerap
maksud dan tujuan pendidikan yang sesuai dengan ilustrasi di atas maka
dibutuhkan tindakan nyata yang harus dilakukan secara profesional dan
terprogram, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sesuai
dengan tingkat dan kompetensi yang diharapkan. Wujud dari indikator peningkatan
mutu pendidikan adalah peningkatan prestasi belajar siswa. Penulis menyadari
bahwa, peningkatan prestasi belajar siswa bisa dipengaruhi oleh berbagai hal,
diataranya pengaruh dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari luar diri
siswa. Diantara pengaruh dari diri siswa adalah: intelegensia, Sikap, minat,
motifasi, disiplin belajar dan
sebagainya. Sementara faktor dari luar siswa adalah: lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, keadaan orang tua, keadaan ekonomi orang tua dan
bahkan hal yang membanggakan orang tua serta banyak yang lain.
Mengingat keberadaaan SD NU Al-Istiqomah yang relatif masih mudah,
dirintis pada tahun 1999 dan baru dapat
pengesahan Ijin Operasional pada tahun 2004 dibawah naungan KEMENDIKNAS. Secara
geografis SD NU Al-Istiqomah terletak di sebuah dusun (dusun Rejodadi Desa
Campurejo) yang sebetulnya tidak begitu jauh
dari tempat tinggal pendduduk telah ada sekolah sekolah yang lebih tua
dan mapan. Namun berkat keinginan sebagian besar warga masyarakat SD NU
Al-Istiqomah ada. SD NU Al-Istiqomah Rejodadi Campurejo Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik yang terletak di tepi pantai Pasir Putih yang kondisi siswanya
relatif tidak terlalu banyak, maka
sebagai kepala sekolah harus mempunyai program untuk memajukan sekolah, sebab
disamping usianya yang masih belia, tingkat kesenjangan intelektual dan ekonomi
warga serta orientasi warga yang sulit ditebak, menjadi pertimbangan utama.
Sebagian besar masyarakat yang mengais
rizki ke luar negeri dengan hasil yang jauh dari perolehan sebelumnya,
keterbatasan pengetahuan tidak sebanding dengan penghasilan yang diterima,
tidak lebih dari satu bulan dalam setiap tahun mereka tingal dikampung
mendapingi purta-putrinya, informasi pendidikan di negeri sebrang dibandingkan
dengan informasi pendidikan di tempat
tinggalnya begitu mengagetkan mereka. Dari hasil komunikasi dan diskusi aktif
dengan banyak tokoh sejak penulis mengajar, kemudian penulis diberi amanat
memimpin SD NU Al-Istiqomah, dan diperkuat adanya masukan masukan dari dewan
guru bahwa rasa memiliki dan daya pikat
untuk meningkatkan peran serta masyarakat terabaikan, sehingga kepedulian warga
pada lembaga datar-datar saja. Tidak begitu tampak nyata hal yang dapat
membanggakan warga, sebagai hasil orientasi barunya.
- Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka
persoalan yang dihadapi SD NU
Al-Istiqomah Rejodadi Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik sebagai
berikut :
- Rasa memiliki Lembaga oleh sebagian warga agak memudar
- Peran serta masyarakat dalam pengembangan pendidikan tampak setengah hati
- Pemecahan masalah
Dari hasil diskusi panjang dengan
dewan guru dan komite sekolah, maka disepakati pencanangan program unggulan adalah
Pembiasaan Bidang Keagamaan, Bahasa Asing dan ICT. Dengan pertimbangan pertama
selama ini materi agama, bahasa asing dan ICT lebih banyak dibebankan pada
penguasaan materi semata. Kedua prestasi siswa tidak ada yang menonjol. Ketiga
rasa bangga warga tidak begitu tampak, dikarenakan tidak ada nilai lebih yang
membanggakan.
Dengan dicanangkan dan terlaksananya program pembiasaan bidang
keagamaan, bahasa asing dan ICT, ada kebanggaan yang luarbiasa dari warga
sekolah dan masyarakat. Dengan pembiasaan, siswa mampu melaksanakan kegiatan
keagamaan secara mandiri, menjadi Imam Sholat, memimpin do’a tahlil maupun
istighosah. Komunikasi sederhana dengan bahasa asing (Bahasa Arab dan Bahasa
Inggris) dan penguasaan ICT, jauh diatas teman sebaya di sekolah sekitarnya..
Dengan program unggulan ini diharapkan rasa simpati, ikut memiliki serta peran
serta warga dan masarakat sekitar kepada SD NU Al-Istiqomah dapat dapat
ditumbuhkan sehingga dapat meningkat prestasi akademik maupun non akademik
serta dapat membanggakan insan pendidik.
Adapun
tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
- Pendataan potensi
Sebagai
langkah awal untuk melaksanakan program unggulan pembiasaan bidang agama dan
bahasa, maka SD NU Al-Istiqomah lebih memperjelas karakter sebagai Lembaga
Pendidikan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, dengan menjalankan sholat Dzuhur dan Dluhah
berjamaah, baca Al-Quran, Istighosah, Tahlil, Dzibaiyah, Manakib dan lain
sebagainya. Mendata potensi guru dan siswa yang memiliki kemampuan lebih bidang
bahasa Asing. Hasil kesepakatan ditetapkan menambah Guru Les Bahasa Inggris
dari luar. Ketersediaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang
cukup, dengan disertai guru dibidangnya.
- Penyusunan program kegiatan
Penyusunan
program kegiatan ini dirancang dalam forum rapat Kepala Sekolah, Guru dan
Komite Sekolah untuk masa satu tahun pelajaran, dengan penetapan tim pelaksana ,
penjamin dan pengawas program.
- Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan
Jamaah Sholat Dzuhur dan Dluhah dijadwal guru pendamping dengan diarahkan siswa
dapat menjadi imam bagi temannya sediri. Membaca al-Quran bersama sebelum
pembelajaran dimulai. Kegiatan keagamaan yang ber nuansa Ahlussunnah Wal Jamaah
dilaksanakan tiap saat. Sementara pembiasaan
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab dilakukan
setiap tiga hari bergantian, dengan didampingi
semua guru ditambah tiga guru les, serta dilakukan pembiasaannya pada setiap media
informasi dan pemberian informasi oleh guru dan siswa serta dalam
bersosialisasi. Tidak kalah menarik SDNU Al Istiqomah yang melakukan kerja sama
dengan KEMENMINFO dalam Program PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan), siswa
dapat melakukan pembiasaan memanfaatkan pengangkat ICT secara positif sejak dini
- Kegiatan aksi
Sholat yang
merupakan kewajiban setiap umat Islam sedini mungkin harus dibiasakan pada diri
siswa, dengan mengharuskan siswa sholat Dzuhur dan Dzuha secara berjamaah di
sekolah serta melakukan kegiatan-kegiatan pendukung dan pelengkap lainnya. Siswa
SDNU Al Istiqomah diharapkan dan betul betul telah dapat memimpin Do’a Tahli
dan Istighosah, khatmil Qur’an serta dzibaan bagi teman temannya. Pada waktu
kegiatan Peringatang Hari Besar Islam dan Nasional (PHBI & PHBN) biasanya
diadakan beberapa lomba yang
mengimplementasikan pembiasaan bidang Agama, ICT dan Bahasa. Misalnya
dengan mengadakan lomba pidato dengan tiga bahasa, lomba menulis kata-kata
mutiara dalam tiga bahasa, lomba mendemontrasikan perangkat ICT, lomba Adzan,
lomba baca sholawat dan kegiatan kegiatan yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Strategi Pemecahan Masalah
Disepakatinya
program unggulan kegiatan pembelajaran pembiasaan bidang keagamaan dan bahasa
merupakan salah satu upaya sekolah untuk mengambil hati masyarakat sesuai
dengan masukan masukan yang telah diterima
pada saat konsultasi bersama para tokoh masyarakat dan dewan guru, serta
komite sekolah, sebagian mayarakat
menginginkan SD NU Al-Itiqomah memiliki
nilai lebih yang beda dengan sekolah-sekolah lain dan dapat dibanggakan warga
masyarakatnya., maka ditetapkanlah program pembiasaan bidang Keagamaan, ICT dan
Bahasa Asing di sekolah.
Selain
itu sekolah dapat mengoptimalkan potensi guru bidang keagamaan, yang
menitikberatkan pada praktek atau pembiasaan yang sebelumnya sarat muatan
teori/materi. Potensi guru bidang bahasa juga mendapatkan tempat yang cukup
dalam mengembangkan keprofesionalannya. Tidak kalah, fasilitas ICT yang
dimiliki lembaga dengan guru professional di bidangnya. Jika tidak ada
terobosan program unggulan seperti ini maka akan terasa sia sia karena kurang
bisa memberikan ruang gerak untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
guru. Guru yang berpotensi, kemudian dapat menyalurkan bakat keahliannya, maka
merupakan poin penting bagi guru tersebut yang kemudian berdampak positif bagi
warga sekolah dan masyarakat sekitanya. Guru yang bersangkutan pun bertambah
senang dalam menjalankan tugasnya karena merasa diperhatikan dan mendapat
penghargaan dari warga sekolah dan masyarakat.
Selebihnya
siswa yang punya potensi bidang keagamaan, teknologi informasi dan komunikasi serta bahasa dapat dengan leluasa
menyalurkan bakatnya dengan baik, berkat pembinaan/latihan/pembiasaan yang
didukung dengan program sekolah. Kegiatan pembiasaan bidang keagamaan ICT.dan
bahasa, yang dilakukan warga sekolah
secara rutin dan disaksikan para wali murid dan masyarakat yang lain, sehingga
secara tidak langsung rasa bangga dan ikut memiliki dan dukungan orang tua/wali
murid dan masyarakat sekitar tumbuh dengan sendirinya.
2. Hasil
hasil yang dicapai
- Penampilan langsung di masyarakat
Sebagai
Kepala sekolah dan Guru di SD NU Al Istiqomah Rejodadi Campurejo Kecamatan
Panceng Kabupaten Gresik merasa bangga melihat kemampuan siswa dapat memimpin
Sholat berjamaah dengan benar, memimpin tahli dan Istighosah dengan baik, dapat
membaca al-Quran dengan baik dan benar dan bidang keagamaan lainnya. Dengan
kemampuan siswa yang begitu menakjubkan diusianya yang masih belia, sehingga
banyak pujian yang diarahkan kepada para dewan guru yang membimbingnya, yang
diwujudkan dalam bentuk dukungan kepada lembaga Pendidikan Al-Istiqomah.
- Penampilan di Panggung
Selama ini,
setiap kegiatan akhir sanah/perpisahan kelas VI biasanya diadakan beberapa
pertunjukan, diataranya menampilkan kemahiran bidang bidang keagamaan,
kemahiran bidang bahasa dengan menampilkan pidato tiga bahasa dan MC cilik yang
menggunakan bahasa asing serta cerita dengan bahasa asing. Serta demo kemahiran
ICT. Masyarakat begitu terpukau
menyaksikan penampilan putra-putrinya.
- berkompetisi di tempat lain
Dalam
beberapa kesempatan siswa SD NU Al Istiqomah diikutkan perlombaan pidato bahasa
Asing dan cerita bahasa Inggris, dengan prestasi yang membanggakan dari tingkat
Kecamatan dan bahkan kabupaten.
Dengan
menampilkan kegiatan kegiatan seperti ini, menjadikan adanya perhatian dari
warga dan masyarakat sekitar, bahkan pemerintah. Sehingga ada jalinan yang yang
harmonis atara warga sekolah, masyarakat dan pemerintah. Memang dengan adanya
kegiatan kegiatan akan tampak hasilnya, sebaliknya kalau tidak ada kegiatan, kemungkinan untuk mendapat suatu
keberhasilan dan penghargaan adalah suatu yang tidak mungkin.
3.
Kendala kendala yang dihadapi
Adapun
kendala kendala yang dihadapi dalam mewujudkan program unggulan Pembiasaan
Bidang Agama, ICT dan Bahasa Asing antara lain :
a. Daya
dukung dari insan sekolah yang kurang memadahi,
keterbatasan Sumber Daya Manusia yang kemudian dilengkapi mendatangkan 2
Guru Les Bahasa Inggris. Namun dengan
keberadaan anggaran dana yang
terbatas menjadikan pelaksanaan program unggulan ini kurang gaungnya.
b. Pengadaan
sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan tersebut belum ada, diperlukanya
lab. Bahasa, sehingga dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan kurang maksimal,
karena hanya dilakukan secara manual.
4.
Faktor faktor pendukung
Untuk mewujudkan suatu gagasan dalam mengembangkan potensi
penguasaan bidang Agama, ICT dan Bahasa Asing di SD NU Al-Istiqomah Rejodadi
terdapat lima kunci sukses diantaranya adalah :
a. Kepercayaan
Penulis
sebagai Kepala Sekolah SD NU
Al-Istiqomah telah menaruh kepercayaan kepada guru Pembina Keagamaan Guru TIK dan
Guru Pembina Bahasa yang telah dibekali dengan ilmu dibidangnya yang cukup
memadahi, kemudian menetapkan metode dan tehnis pelaksanaan yang tentu
difasilitasi kebutuhan kebutuhan dalam setiap kegiatan oleh pihak sekolah.
Dengan
adanya kepercayaan yang diberikan kepada guru, guru lebih bertanggung jawab dan
bersungguh sunggu dalam melatih anak bidang keagamaan, ICT. dan bahasa asing.
Selain itu melalui kepercayaan yang diberikan kepada guru, mereka merasa
dihargai dan dihormati bahwa dirinya bisa mengembangkan potensi diri yang
selama ini terlupakan.
b. Kebersamaan
Program
unggulan Pembiasaan Bidang Keagamaan, ICT dan Bidang Bahasa Asing, tidak bisa
berjalan dengan baik tanpa dukungan dari semuah pihak, mulai dari kebijakan
yang ditetapkan, kepala sekolah, guru dan juga orang tua murid serta
lingkungan.
Keberhasilan
akan tampak manakala rasa kebersamaan terbangun dengan baik. Keberhasilan yang
didapat oleh sekolah bukan hanya keberhasilan Kepala Sekolah saja, melainkan
keberhasilan semua warga sekolah, maka kebersamaan itu perlu ditanamkan dan
dipelihara serta dipupuk agar tetap subur dan bersemi di sekolah sebagai wahana
berseminya calon pemimpin bangsa.
c. Koordinasi
Agar
kegiatan yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik, maka diperlukan
koordinasi dengan semua elemen yang berkaitan dengan sekolah. Koordinasi yang dibangun bisa melalui dua
bentuk yaitu koordinasi vertikal dan koordinasi horisontal. Melalui koordinasi
ini kegiatan di sekolah dapat berjalan dengan lancar tanpa mengalami hambatan
yang berarti, karena dengan koordinasi akan diperoleh pencerahan-pencerahan
baru.
d. Berusaha
Program
Unggulan Pembiasaan Bidang Keagamaan, ICT dan Bidang Bahasa Asing telah ditetapkan sebagai bidan ungulan
alternatif maka diperlukan upaya yang maksimal dan sungguh-sungguh. Melalui usaha maksimal dan sunggu-sungguh
diharapkan menuai simpati dan prestasi bidang akademik dan non akademik demi
meningkatkan mutu pendidikan di SD NU Al-Istiqomah Rejodadi.
e. Berserah
Diri
Hanya
kepada Allah SWT, kita berserah diri
setelah segala daya upaya kita lakukan. Kalau ada hasil tentu kita tidak
menjadi takabur dan sebaliknya kalau ada kegagalan kita berserah dan tidak
berputus asa.
5. Alternatif
Pengembangan
Untuk mempertahankan keberhasilan
yang telah dicapai dalam Program Unggulan Pembiasaan Bidang Keagamaan ICT dan
Bidang Bahasa Asing di SD NU Al-Istiqomah Rejodadi, maka diperlukan :
a. Penjadwalan
kegiatan
Pembiasaan bidang keagamaan, ICT. Dan bahasa dilakukan setiap hari di lingkungan
sekolah dan diadakan penjadwalan penguatan, sebagai berikut:
No
|
Hari
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
1.
|
Senin
|
06.30
|
Upacara Bendera
|
2 guru pendamping
|
2.
|
Selasa
|
16.00
|
Keagamaan
|
3 guru pendanping
|
3.
|
Rabo
|
16.00
|
Pramuka
|
4 Pembina Pendamping
|
4.
|
Kamis
|
16.00
|
ICT
|
2 guru pendamping
|
5.
|
Jum’at
|
16.00
|
Senam Pagi
|
2 Pembina
|
6.
|
Sabtu
|
16.00
|
Les Bahasa Inggris
|
2 guru pendamping
|
b. Mengikuti
setiap Lomba
Untuk
mengukur tingkat keberhasilan program maka setiap ada kegiatan di sekolah
maupun di luar sekolah, siswa diupayakan mengikuti event event tersebut.
Misalnya lombah adzan tingkat Ma'arif Kabupaten, Lomba Pidato tiga bahasa,
Cerita Bahasa Inggris, MIPA, siswa berprestasi
dan pelajar teladan tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
c. Penyediaan
Alokasi Dana
Dalam setiap
kegiatan yang ditetapkan oleh ekolah, maka akan dialokasikan dana untuk
mendukung keberhasilan program tersebut. Dana kegiatan ini diperoleh dari
masyarakat yang peduli pendidikan, pemerintah dan elemen-elemen lain yang tidak
mengikat. Meskipun selama ini dana yang diperlukan jauh dari cukup.
BAB
III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
OPERASIONAL
1. Kesimpulan
Mengacu pada
uraian pada bab I dan II maka dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
a. Di
SD NU Al-Istiqomah Rejodadi Campurejo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik
memiliki potensi Keagamaan/Diniyah dan Bahasa Asing (Bahasa Arab dan Bahasa
Inggris) yang perlu dikembangkan dan mendapat perhatian, baik Guru, siswa,
orang tua, masyarakat dan Pemerintah.
b. Setelah
dilakukan pembinaan yang intensif melalui pembiasaan dan latihan sehingga siswa
dapat tampil mandiri bidang keagamaan dan bahasa, maka berdampak positif
terhadap peran serta masyarakat dalam hal peningkatan siswa baru. Hal ini dapat
merubah wacana dari sekolah yang kurang berkesan menjadi sekolah yang
mengesankan, berprestasi dan diminati masyarakat.
2. Rekomendasi
a. Teman
Sejawat
Kepada Bapak
Ibu Kepala Sekolah tidak perlu ragu ragu untuk membuat terobosan terobosan
baru untuk kemajuan sekolah dengan
memperhatikan potensi yang ada di sekolah masing masing.
b. Bapak
Ibu Pengawas Sekolah dan Pengurus
Agar
sedapatnya menganjurkan kepada seluruh Kepala Sekolah untuk menuliskan
pengalaman terbaiknya dalam mengembangkan sekolah yang menjadi binaannya, sehingga pengalaman
terbaik itu bisa diadopsi oleh sekolah lain dan akhirnya dapat maju bersama
sama dengan potensi yang berbeda. Serta dapat memberikan binaan yang memadahi.
c. Bapak
Kepala Dinas Pendidikan
1. Perlu
diadakan lomba best Practice setiap tahun, untuk mengetahui sekolah yang punya
pengalaman terbaik dalam rangka mengangkat citra sekolah di masyarakat,
sehingga peran serta masyarakat akan terus berkembang searah dengan kemajuan
zaman.
2. Perlu
penghargaan kepada sekolah yang melakukan terobosan terbaik
3. Perlu
adanya pembinaan yang berkesinambunga
dari instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Margono, S. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta
: Rieneka Cipta, 2007.
Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Mitra
Karya, 2003.
Undang Dasar Dasar 1945, Surabaya : Pustaka Agung
Harapan, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar